Post Details

  • Berita
  • Admin
  • 22 May 2025


P4SK Mantapkan Peran Pesantren Lewat Kajian Al Hikam


Wonosobo, 22 Mei 2025Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) kembali menggelar kegiatan rutinanya yang kali ini bertempat di Pondok Pesantren Al-Mubaarok Manggisan Wonosobo. Agenda utama dalam pertemuan ini adalah kajian kitab Al-Hikam, karya klasik Syekh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama dan pengasuh pondok pesantren se-Wonosobo. Di antaranya adalah KH. Mukhotob Hamzah, KH. Nur Hidayatulloh, serta seluruh anggota P4SK yang turut menyemarakkan suasana.

Pertemuan dimulai dengan pembukaan oleh Kyai Slamet Zakariyya selaku pembawa acara, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KH. Ahmad Fauzi. Suasana khidmat menyelimuti awal acara, mencerminkan kekhusyukan dalam menuntut ilmu.

Dalam sambutannya, KH. Nur Hidayattullah menyampaikan pentingnya P4SK sebagai motor penggerak dalam penguatan pendidikan pesantren. “P4SK harus bisa menjadi penggerak Gerakan Ayo Mondok, mengingat jumlah santri secara nasional tahun ini mulai menurun ujar beliau.

Kajian kitab Al-Hikam kali ini menghadirkan dua pemateri yang membahas salah satu hikmah utama dari kitab tersebut. Beliau menekankan pentingnya menjaga husnudzzan billah (berbaik sangka kepada Allah), meskipun seseorang merasa telah banyak melakukan dosa.

Salah satu hikmah yang dikaji berbunyi:

لَا يَعظُمُ الذنبُ عِندَكَ عظمَةً تَصُدُّكَ عَنْ حُسنِ الظنِّ بِاللهِ ، فَاِنَّ مَنْ عَرَفَ رَبَّهُ اِسْتَصْغَرَ فىِ جَنْبِ كَرَمِهِ ذَنْبَهُ

"Janganlah engkau menganggap dosamu begitu besar hingga menghalangimu dari berbaik sangka kepada Allah. Sesungguhnya, orang yang mengenal Tuhannya, akan meremehkan dosanya jika dibandingkan dengan keluasan karunia-Nya."

KH. Nur Hidayatullah menambahkan refleksi penting:

“Merasa berdosa itu penting, tapi jangan sampai kebablasan hingga merasa bahwa Allah tidak akan mengampuni. Itu justru membuat kita putus asa atas rahmat-Nya.”

Penjelasan tadi ditegaskan dan dikukuhkan lagi oleh KH. Mukhotob Hamzah dalam Mauidlahnya yang kemudian ditutup dengan doa sebagai tanda paripurna acara.

Harapannya, pertemuan triwulan P4SK yang rutin dapat mempererat ikatan antar pengasuh pondok pesantren salafiyah, yang dipandang sebagai cendekiawan oleh kalangan santri maupun masyarakat umum.