Post Details

  • Berita
  • M Anis Khoirulumam
  • 09 Aug 2025


Debat Visi Misi (Calur Cawalur) Masa Khidmah 2025


Manggisan, 7 Agustus 2025 — Suasana hangat dan penuh antusiasme mewarnai halaman utama Pondok Pesantren Al-Mubaarok Manggisan, Wonosobo, pada Kamis malam (7/8). Tepat pukul 21.00 WIB, ratusan santri berkumpul untuk menyaksikan penyampaian visi dan misi para calon lurah dan wakil lurah periode 2025–2027. Momen ini menjadi pembuka rangkaian pesta demokrasi internal yang selalu dinanti setiap dua tahun sekali.

Acara dibuka dengan sambutan pengurus senior, Bapak Huda, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap proses pemilihan. “Kami mendukung dengan hati yang ikhlas. Semoga seluruh proses berjalan lancar dan bermanfaat,” ujarnya.

Sambutan berikutnya disampaikan Bapak Ali Abdul Basit, yang mengumumkan bahwa masa kampanye resmi dimulai malam itu dan akan berlangsung hingga Kamis sore pekan depan. Ia menghimbau seluruh santri untuk menyimak visi-misi para calon dan melaporkan apabila terdapat kampanye yang tidak sehat.

Lima Pasangan Calon Tampil

Pada malam itu, lima pasangan calon (paslon) tampil memaparkan visi-misi:

 

1.            Mushofa Alwi – Habibulloh Idris

Visi: “Bergerak untuk Inovasi, Berakar dalam Tradisi”. Fokus pada lingkungan nyaman, terbuka, pendidikan sehat, dan pembukaan ruang aduan santri yang humanis.

 

2.            Muhdin – Khoirul Fadillah

Visi: “Maju, Sehat, dan Sejahtera”. Menekankan peningkatan akhlak santri dan optimalisasi ketertiban pondok.

 

3.            Tamami – Muhlisun

Visi: “Membangun Generasi Disiplin dan Berakhlakul Karimah”. Fokus pada pertumbuhan spiritual dan intelektual.

 

4.            Fatnan – Sihab Mukhlis

Visi : “Menekankan ketertiban, kedisiplinan, kebersihan, dan kepatuhan terhadap aturan pondok”.

 

5.            Syukron Muktia – Isfaul Fahmi

Visi: “Sehat, Disiplin, Aman, dan Berakhlak Mulia”. Mengusung pembatasan penggunaan alat elektronik dan pengendalian kebiasaan merokok.

 

 

Debat Panas: Program 100 Hari

Usai pemaparan visi-misi, sesi debat dibuka dengan pertanyaan pertama:

 

Apa program 100 hari pertama jika terpilih?

•              Paslon 1 menekankan ketepatan waktu dalam mujahadah, jamaah, dan belajar, disertai penyediaan fasilitas belajar dan program olahraga.

•              Paslon 3 memilih fokus membangun strategi dan perencanaan jangka dua tahun.

Jawaban keduanya dikritik Paslon 5 sebagai kurang efektif. Paslon 1 menanggapi tegas, “Kalau merancang setelah dilantik, lalu kapan bekerja?”

•              Paslon 4 mengkritik visi Paslon 3 yang dinilai tanpa langkah konkret, namun Paslon 3 membalas bahwa mereka mempersiapkan masa bakti secara matang.

•              Paslon 2 meragukan efektivitas program olahraga Paslon 1, yang kemudian dijawab bahwa masalahnya terletak pada pengelolaan, bukan pada santri.

 

 

Solusi Tindakan Asusila

Pertanyaan kedua menyoroti penanganan tindakan asusila di lingkungan pondok.

•              Paslon 2 menawarkan penguatan koordinasi antar-kompleks dan edukasi santri.

•              Paslon 5 mengusulkan pemasangan lampu tidur di setiap kamar yang dihubungkan ke satu saklar, sebagai langkah pengawasan.

Usulan ini dipertanyakan efektivitasnya oleh Paslon 1, 3, dan 4, namun Paslon 5 menegaskan bahwa program tersebut dapat meningkatkan pengawasan.

 

Pertanyaan dari Santri

Beberapa santri turut memberikan pertanyaan:

1.            Bagaimana membangkitkan semangat keilmuan santri?

  • Paslon 1: sistem reward.
  • Paslon 2: musabaqah antar kelas.
  • Paslon 3 & 4: event ilmiah dan kompetisi.
  • Paslon 5: meneladani senior.

2.            Fasilitas bagi pengurus kamar?

  • Paslon 1 & 3: efisiensi fasilitas bersama.
  • Paslon 2: membangun karakter tanggung jawab.
  • Paslon 4: disiplin.
  • Paslon 5: penambahan kamar mandi belakang koperasi.

Acara berakhir menjelang tengah malam dengan tepuk tangan riuh para santri. Dengan dimulainya masa kampanye, diharapkan seluruh proses berjalan damai, sehat, dan demokratis demi kemajuan Pondok Pesantren Al-Mubaarok Manggisan.