Sejarah Pesantren


Post Details

  • Ponpes Al Mubaarok
  • Alifudin
  • 10 Mar 2020

Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al Mubaarok

Dalam benak KH. Nur Hidayatulloh, pada awalnya tidak terbesit untuk mendirikan sebuah lembaga tafaqquh fiddin yang bernama Pondok Pesantren. Saat masih belajar di pesantren pun yang menjadi target utamanya adalah mencari ridlo Alloh SWT, menghilangkan kebodohan dan meraih ulumiddin sebanyak-banyaknya yang berkah, manfaat dan muntafabih. Setelah selesai belajar, atas petunjuk dan restu gurunya. Pada hari senin tanggal 08 Februari 1993 / 17 Sya’ban 1413 H di Pesantren ia mempersunting Ny.Hj. Nur Farida putri KH. Ibrohim Pengasuh PP Roudlotuttholibin Jawar, Mojotengah, Wonosobo. Atas kesepakatan keluarga dan seidzin gurunya, KH. Nur Hidayatulloh diberi amanat untuk mengasuh dan mangampu Pondok Pesantren peninggalan KH. Ibrohim itu sampai adik iparnya yang bernama K. Nur Yasin siap menggantikan posisinya. Amanah itu di jalankan dengan baik oleh KH. Nur Hidayatulloh mulai awal Maret 1993 samapi dengan akhir Desember 1997 (empat tahun lebih sepuluh bulan), dan setelah itu lalu tongkat kepemimpinannya diserahkan kepada K. Nur Yasin.

Kira-kira dua tahun sebelum selesai tugas mengasuh Pondok Pesantren peniggalan mertuanya selesai, KH. Nur Hidayatulloh mendapatkan isyarat dari gurunya yakni KH. Abdurrohman Ch. Pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang, agar setelah selesai menjalankan tugasanya, mau mendirikan Pondok Pesantren sendiri di tempat lain. Isyarat seperti ini disampaikan oleh gurunya tidak hanya satu kali. Bahkan yang terakhir yaitu tanggal 04 Mei 1996 secara jelas beliau dawuh “Dayat…! ben supoyo luwih biso berkembang kowe besuk ora usah manggon nang Jawar, ngaliho seko Jawar lan gaweho nggon ngaji dewe”.

Atas dasar isyarat dan dawuh tersebut, lalu KH. Nur Hidayatulloh mengkomunikasikannya dengan istri dan ibu mertuanya (Ny. Hj. Nur Azizah Ibrohim). Ketika itu terjadi dinamika dan tarik ulur, karena jauh sebelum itu KH. Nurul Huda Djazuli Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kediri sebagai guru dari Ny. Hj. Nur Farida pernah berpesan kepada Kh. Ibrohim, agar Ny.Hj. Nur Farida tidak meniggalkan Jawar yakni haus hidup dilingkungan Jawar untuk memperkuat eksistensi Pondok Pesantren Roudlotuttholibin Jawar. Hal ini kemudian menimbulkan kegalauan dalam hati Ny. Hj. Nur Farida. Apakah ikut saran dan dawuh gurunya sendiri  atau ikut ikut dawuh guru suaminya.

Untuk mengatasi hal tersebut, KH. Nur Hidayatulloh sowan kepada KH. Abdurrohman Ch. Untuk memohon pencerahan dan arahan dari beliau. Sebagai guru yang bijak KH. Abdurrohman Ch. Memeberikan respon yang melegakan dengan mengatakan “Yen ngono aku mengko tak matur marang Yai Dah” (nama panggilan untuk KH. Nurul Huda Djazuli).

Selang beberapa waktu, KH. Abdurrohamn Ch. Nimbali KH. Nur Hidayatulloh untuk menyampaikan kabar bahwa beliau sudah bertemu dengan KH. Nurul Huda Djazuli amembicarakan tentang masalah seperti di sebutkan di atas. Yai Dur (nama panggilan KH. Abdurrohman Ch.) ngendiko “Dayat (panggilan yai dur untuk al-Mukarrom)….! aku wis ketemu Yai Dah, ngrembug masalahmu, lan Yai Dah wis marengaken kowe ngaleh seko Jawar, ngawe nggon ngaji dewe. Kowe karo bojomu ditimbali Yai Dah, ndang sowan.”

KH. Nur HIdayatulloh dan istripun sowan kepada Yai Dah di Ploso, Mojo, Kediri. Yai Dah Ngendiko “ Mas Dayat Mba’ Ida !....aku wis ketemu Yai Dur ngrembuk masalahe awakmu, lan aku wis mathuk yen awakmu metu seko Jawar nggawe pondok dewe. Gaweho pondok sek apik, umah yo sek apik, nek iso, yen urung iso yo sak isane disik.”

Sampai disini KH. Nur Hidayatulloh dan istri merasa lega dan plong hatinya karena semuanya. Sudah clear. Keluarga pun sudah menyetujuinya. Hanya saja Ibu Mertua (Ny. Hj. Nur Azizah Ibrohim) ngendiko “ Yen metu  seko Jawar yo kono, wong guru kabeh wis podo ridlo, mung aku njaluk ojo adoh-adoh seko Jawar, paling adoh limang kilo, ben biso karo nguat-nguat Jawar.

Setelah KH. Nur Hidayatulloh dan Ny. Hj. Nur Farida mendapatkan restu dari guru dan dukungan dari berbagai fihak, maka berdirilah “Pondok Pesantren Al Mubaarok” yang bertempat di Dusun Manggisan Rt. 03/Rw. 08 Desa Mudal, Kec. Mojotengah, Kab. Wonosobo.

Artikel Terbaru

Cooming Soon

22 February 2020

Cooming Soon

15 January 2020

Cooming Soon

15 January 2020